Hampir sama tapi test beton dan test slump beton itu berbeda lho!
Keduanya sama-sama berfungsi untuk mengetes beton sebelum menggunakan campuran komposisi beton tersebut untuk konstruksi. Namun, jika salah dalam penggunaan jenis tes beton tersebut, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang Anda inginkan.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan test beton silinder/kubus dan kapan menggunakan test slump beton?
Untuk tahu lebih lengkapnya, cek informasi berikut ini.
Kapan Harus Menggunakan Tes Beton?
Ada saatnya kapan Anda harus menggunakan tes beton, baik silinder atau kotak. Kapan?
Tes beton digunakan untuk memastikan kekuatan jangka panjang beton.
Artinya, tes beton silinder ataupun tes beton kubus hanya bisa Anda gunakan kala Anda ingin tahu, apakah betonnya kokoh, kuat dan tahan lama atau tidak.
Bayangkan kita sedang membangun struktur yang harus kokoh seperti jembatan, gedung bertingkat, atau fondasi bangunan besar. Nah, tes beton kubus inilah yang akan memastikan beton yang kita gunakan kuat dan tahan lama.
Untuk waktu penggunannya, Anda bisa menggunakan tes beton saat:
- Perencanaan dan produksi beton
Untuk tujuan ini, Anda perlu mengambil sampel beton dalam bentuk kubus untuk diuji kekuatannya setelah 7, 14, atau 28 hari. Waktu standar untuk pengujian adalah 28 hari. ini penting karena beton membutuhkan waktu untuk mencapai kekuatan maksimalnya. Standar yang biasa dipakai adalah 28 hari.
- Ingin memastikan kualitas beton dari pemasok
Jika kita membeli beton dari pemasok, melakukan tes beton kubus ini penting untuk memastikan mereka memberikan kualitas sesuai kontrak.
- Proyek besar yang membutuhkan kekuatan beton khusus
Untuk proyek yang punya standar keamanan tinggi, seperti bendungan atau jembatan, tes ini wajib untuk memastikan keamanan jangka panjang.
Singkatnya, tes beton harus Anda lakukan setiap kali butuh kepastian tentang kekuatan beton apakah benar-benar kuat dan sudah sesuai dengan spesifikasi proyek atau belum.
Kapan Menggunakan Tes Slump?
Ingat ya, jika tes slump fungsinya adalah untuk memeriksa kepadatan atau keenceran dan kealancaran dari adonan beton ketika selesai Anda campur.
Singkatnya, tujuan dari penggunaan dan pelaksanaan tes slump adalah untuk memastikan jika adonan beton Anda memiliki keenceran yang pas. Tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental.
Jika hasilnya terlalu kental, maka beton Anda bisa saja sulit untuk Anda cetak atau tuangkan. Hal ini bisa membuat hasilnya menjadi kurang rapi.
Sebaliknya, kalau terlalu cari atau necer, adonan beton akan menjadi kurang kuat. Tidak mau bukan konstruksi dan bangunan ambruk atau jalan beton tak bertahan lama karena betonnya kurang kuat?
Apabila dijabarkan, penggunaan tes slump beton bisa Anda lakukan ketika momen seperti berikut:
- Pada saat pencampuran beton di lapangan
Tes slump dilakukan saat Anda baru selesai mencampur beton. Caranya sederhana. yaitu beton dituangkan ke dalam cetakan berbentuk kerucut, kemudian cetakan diangkat, dan kita lihat seberapa “turun” atau “slump” beton tersebut.
Hasilnya nanti akan memberi tahu Anda apakah campuran beton sudah pas atau perlu diperbaiki.
- Saat membuat beton di lokasi konstruksi
Kalau proyek sedang berlangsung dan Anda mencampur beton langsung di lokasi, tes slump ini dilakukan untuk setiap batch agar kualitasnya konsisten.
- Untuk proyek yang membutuhkan beton dengan aliran tertentu
Misalnya untuk pekerjaan cetak seperti tembok beton, Anda ingin agar beton mengalir cukup baik tapi tetap padat. Tes slump membantu memastikan alirannya tepat.
Memilih Test Beton dan Slump yang Tepat
Sudah tahu kapan menggunakan test beton dan test slump, sekarang waktunya Anda untuk memilih.
Baik test beton silinder, beton hingga slump, Anda harus memahami kebutuhan proyek Anda terlebih dahulu. Tujuannya tentu agar Anda bsia mendapatkan hasil yang optimal.
4 Cara Memilih Test Beton
Untuk memilih cetakan test beton, setelah memahami kebutuhan proyek, lakukan cara ini:
- Cek Bahannya
Anda bisa memilih bahan yang terbuat dari besi baja ataupun besi cor berkualitas tinggi. Ini karena bahan tersebut lebih tahan terhadap korosi sehingga bisa Anda gunakan berkali-kali tanpa merubah bentuk.
- Ukuran Cetakan
Cetakan standar test beton kubus adalah 10 x 10 x 10 cm dan 15 cm x 15 cm x 15 cm. Sedangkan untuk silinder, ukuran standar umumnya adalah diameter 15 cm dan tinggi 30 cm (6×12 inchi) atau diameter 10 cm dan tinggi 20 cm (4 x 8 cm).
Jika kebutuhan proyek Anda besar, maka gunakan ukuran yang besar, misalnya 15 x 15 x 15 cm atau 15 x 39 cm. Namun, jika ingin pengujian yang cepat atau skala menengah, bisa menggunakan ukuran 10 x 10 x 10 cm atau ukuran diameter 10 dan tinggi 20 cm.
- Kekakuan dan Ketepatan Ukuran
Agar hasil tesnya akurat, pastikan jika setiap sudut cetakan tidak memiliki kecacatan atau permukaan yang kasar.
- Kemudahan Buka dan Tutup
Pastikan cetakan test beton yang akan Anda pilih mudah untuk dibuka dan ditutup. Tujuannya adalah agar Anda tidak merusak permukaan dari sampel beton yang sudah Anda buat sebelumnya.
3 Cara Memilih Test Slump
Untuk memilih test slump, pertimbangkan hal ini.
- Material Alat
Pilih jenis alat test slump yang terbuat dari bahan yang tahan korosi seperti baja tahan karat. Di sisi lain, bahan tersebut juga mudah untuk Anda bersihkan sehingga meminimalisir adonan beton yang menempel dan bisa mempengaruhi hasil test.
- Ukurannya
Biasanya cetakan test slump memiliki ukuran standar diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan tinggi 30 cm. Jadi, pastikan jika alat yang Anda pilih sesuai dengan standar.
- Stabilitas Cone
Pilih jenis cone yang sudah lengkap dengan pegangan dan dasar yang stabil. Tujuannya adalah agar cone tidak mudah mudah bergeser dan miring saat adonan beton Anda tuangkan dan padatkan.
Pilih Test Beton dan Test Slump Berkualitas di Futake Indonesia
Lalu, di mana bisa memilih test beton dan test slump yang berkualitas?
Jawabannya ada di Futake Indonesia. Futake Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang sudah berkecimpung di bidang metal casting, logam, mesin, furniture.
Di Futake Indonesia, tersedia pilihan alat tes beton silinder, kubus hingga slump dengan berbagai ukuran. Tak perlu khawatir karena kami menyediakan ukuran standar yang bisanya dipergunakan untuk mengetes adonan beton. Produk-produk Futake ini bisa Anda beli secara satuan ataupun massal misalnya untuk kebutuhan proyek ataupun membangun usaha pengetesan beton.
Bagaimana harganya? Harganya sangat terjangkau. Mulai dari Rp250 ribuan, Anda bisa mendapatkan test beton dan slump berkualitas.
Untuk mendapatkan produknya, Anda bisa mengunjungi marketplace Futake Indonesia atau langsung menghubungi admin kami di nomor 0813-7799-0055 (Admin).
Dapatkan penawaran spesial untuk Anda jika Anda menghubungi Futake Indonesia sekarang juga. Jangan tunggu nanti-nanti, putuskan sekarang karena kesempatan tidak datang 2 kali lho.