Sampah… sampah… dan sampah.
Lagi-lagi Fumin akan bahas masalah sampah.
Sudah tahu dong, kalau per harinya 1 orang saja rata-rata menghasilkan sampah 0,7 kg. Potensi sampah plastik sekitar 17,89% atau sekitar 12 juta ton. Sedangkan di tahun 2024, menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) timbunan sampah nasional mencapai 64 juta ton per tahunnya dan 12% atau 7,68 juta ton adalah sampah plastik.
Wow!
jumlah tersebut berpotensi lebih tinggi mengingat adanya peningkatan volume sampah saat bulan ramadan.
Terdengar kontradiktif tapi memang begitulah adanya. Apalagi, jika sampah tidak terkelola dengan baik. Lantas, bagaimana baiknya? Selengkapnya, simak informasi berikut.
Volume Sampah yang Meningkat Selama Bulan Puasa
Dilansir dari Tunashijau, menurut Direktorat Jendral Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, ada peningkatan sampah 5-20% saat bulan Ramadan. Sampah paling banyak adalah sampah makanan dan kemasan.
Peningkatan tersebut bulan kali pertama.
Dilansir dari Kompas, di Jakarta tahun 2016 peningkatan volume sampah dari 6610 ton menjadi 7073 ton per hari. Tahun 2019 di Jakarta Barat, sampah meningkat dari 1,4 ton per hari menjadi 1,7 ton per hari.
Di Surabaya, menurut Dinas Lingkungan Hidup kota Surabaya, rata-rata produksi sampah harian sekitar 1100–1200 ton menjadi 100 ton hingga 200 ton sampah per hari selama puasa dengan jumlah 32%-nya sampah plastik adalah kresek.
Peningkatan volume samlah selama Ramadan 2024 juga terjadi di Aceh. Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kecamatan Aceh Besar, Aceh, terjadi peningkatan dari 10 ton per hari menjadi 11 ton per hari di TPA Jantho dan 85 ton per hari ke 85 ton per hari di TPA Regional Blang Bintang.
Apakah tahun ini jumlah sampah juga akan naik?
Bahkan, menurut Agus Mustaqim selaku Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup Karang (2025), diprediksi ada kenaikan sampah di Karawang dari 1100 ton per hari menjadi 1300 ton per hari
Tantangan dalam Pengelolaan Sampah di TPS 3R dan TPST
Dengan jumlah sampah yang cukup tinggi, maka PR terbesarnya adalah untuk pengelolaannya terutama di TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse Recycle) dan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu).
Di 2 tempat pengolahan sampah tersebut, tantangannya, yaitu:
- Proses Pemilahan yang Lambat dan Tidak Efisien
Sampah yang masuk ke TPS 3R dan TPST berasal dari berbagai sumber dan sering kali belum terpilah dengan baik. Pemilahan manual membutuhkan banyak tenaga kerja, waktu, dan masih memiliki potensi kesalahan.
- Biaya Operasional Tinggi
Untuk memilah dan mengelola sampah secara manual, dibutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar. Ini menyebabkan biaya operasional meningkat, terutama untuk gaji pekerja dan perawatan fasilitas.
- Kapasitas Pengolahan yang Terbatas
Banyak TPS 3R dan TPST memiliki keterbatasan ruang dan peralatan, sehingga tidak dapat menangani sampah dalam jumlah besar secara cepat. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah yang berisiko mencemari lingkungan sekitar.
Lantas, Apa Conveyor Sampah dapat Jadi Solusi yang Efisien?
Salah satunya adalah ya. Pemilihan dan penggunaan conveyor sampah dapat menjadi salah satu solusi yang efisien, praktis dan efektif. Keunggulannya adalah:
1. Mempercepat Pemilahan Sampah
Dengan conveyor, sampah dapat dipindahkan secara otomatis ke area pemilahan, memungkinkan pekerja memilah lebih cepat dan akurat. Ini mengurangi beban kerja dan meningkatkan produktivitas TPS 3R serta TPST.
2. Mengurangi Biaya Operasional
Penggunaan conveyor sampah mengurangi kebutuhan tenaga kerja dalam jumlah besar. Dengan proses otomatisasi, TPS 3R dan TPST dapat menghemat biaya tenaga kerja serta meningkatkan efisiensi operasional.
3. Meningkatkan Kapasitas Pengolahan
Conveyor sampah dapat menangani volume sampah dalam jumlah besar dengan lebih cepat, mengurangi risiko penumpukan dan membantu pengelolaan yang lebih baik.
4. Meningkatkan Kebersihan dan Keamanan
Dengan sistem conveyor, pekerja meminimalisir untuk bersentuhan langsung dengan sampah dalam jumlah besar, mengurangi risiko penyakit akibat limbah. Selain itu, lingkungan kerja menjadi lebih bersih dan higienis.
Dengan keunggulan tersebut, beberapa TPS sudah menggunakan kompayer sampah, seperti TPS 3R Rejoagung Berseri. Bahkan sudah ada contoh yang go international, yaitu di Banyumas.
Di Banyumas, Jawa Tengah, penggunaan conveyor sudah diterapkan di TPS 3R dan TPST.
Hasilnya?
Selain dapat mendaur ulang botol plastik bekas, Di Banyumas sudah ada TPABLE (Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan) yang dikeola 29 kelompo swadaya masyarakat. Bahkan, salah satu TPST, yaitu di KSM Randu Makmur dapat meraup omzet mencapai Rp140 juta per bulannya.
Dengan implementasi teknologi, berupa conveyor sampah, tidak hanya mempercepat proses pemilahan tapi juga dapat mengurangi biaya operasional, mengurangi beban kerja serta meningkatkan produktivitas sampah.
Jual Conveyor Sampah untuk Optimalkan Pengolaha Sampah
Agar proses pengolahan sampah bisa optimal, maka perlu menyesuaikan conveyor sampah dengan kebutuhan. Mulai dari material yang tahan lama dan mudah perawatannya, adanya layanan purna jual hingga panjang conveyornya.
Di Futake Indonesia, tersedia conveyor sampah portable dengan lebar 60 cm, jarak antar sekat 85 cm dan tinggi sekat 5 cm. Conveyor ini bisa dinaikturunkan. Jadi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Bagaimana dengan panjangnya?
Panjang conveyor minimal 6 meter. Namun, Anda tetap dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan Anda.
Jadi, kalaupun Anda butuh yang lebih panjang, tidak masalah! Futake Indonesia bisa menyesuaikannya untuk Anda karena produk kami, langsung dari produsen. Alhasil, harga conveyor sampah di Futake Indonesia juga akan lebih terjangkau.
Untuk hasil yang maksimal, Anda bisa menggabungkannya dengan produk pengolahan sampah lain, seperti mesin pencacah kompos dan mesin pengayak kompos.
Penasaran seperti apa produknya?
Langsung hubungi Admin Putri untuk informasi lebih lanjut!
Jangan takut untuk bertanya karena konsultasi gratis dan Anda berkesempatan mendapatkan harga spesial langsung dari Futake Indonesia.
