Perkembangan pasar snack atau camilan di area Asia Pasifik meningkat sekitar 0,7% di tahun 2024 hingga mencapai angka USD160 milyar.

Menariknya, dari survey Voice of Customer: Lifestyle, mengungkapkan jika,

Aspek nutrisi dan kesehatan mempengaruhi sekitar 60% konsumen Indonesia saat membeli produk, baik makanan atau minuman. Bahkan 52% konsumen bersedia untuk membayar lebih atas produk yang memiliki klaim nutrisi atau kesehatan.

Dari pernyataan tersebut, di atas, sudah sedikit membuktikan jika tren camilan sehat di Indonesia semakin meningkat.

Namun, apakah itu cukup kuat untuk membangun atau membuka bisnis makanan sehat?

Untuk menjawab hal tersebut, simak informasi lebih dahulu.

Tren Makanan Sehat secara Global dan di Indonesia

nilai dan trend pasar global tentang camilan sehat

Tahukah Anda jika 89% konsumen Indonesia menganggap jika pola makanan sehat adalah faktor utama untuk mendukung kesejahteraan masyarakat?

Secara global, nilai pasar global tentang healthy snack di tahun 2024 menyentuh USD 24,59 miliar. Nilai pasar tersebut diperkirakan akan meningkat hingga USD 35,46 miliar dengan CAGR 4,15% di tahun 2033.

Dengan data ini sebenarnya sudah cukup menjadi pertimbangan jika trend pasar makanan sehat semakin menjanjikan.

Lalu bagaimana dengan tren snack sehat di Indonesia?

insight masyarakat indonesia tentang camilan sehat

Dari Global Snack Market 2025, ada pertembuhan sekitar 6-7% untuk pasar camilan sehat.

Data tersebut didukung dengan data dari The State of Snacking 2020 yang mengatakan bahwa,

60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi daripada tahun-tahun sebelumnya.

Menariknya, dari survey Statista Global Consumer Survey di tahun yang sama, mengungkapkan jika orang Indonesia mengkonsumsi sebanyak 4,9 kg makanan ringan. Lalu siapa yang paling banyak ngemil?

Orang-orang berusia 25-34 tahun, lalu diikuti oleh orang berusia 35-44 tahun, 18-24 tahun, 45-54 tahun dan yang terakhir adalah 53-64 tahun.

Dari data di atas, cukup mencengangkan bukan betapa pangsa pasar snack berkembang dan sangat menjanjikan untuk Anda jadikan sebagai sebuah bisnis baru. Untuk tahu, baca info berikut atau langsung klik tombol di bawah ini.

Konsultasikan Rencana Bisnis Anda

Apa itu Camilan Sehat?

camilan sehat

Sebelum itu, pastikan Anda tahu dan paham terlebih dahulu tentang apa itu camilan sehat.

Singkatnya, camilan (snack) sehat adalah makanan ringan yang dapat memberikan energi dan nutrisi dengan meminimalisir bahkan tanpa memberikan dampak negatif untuk tubuh.

Umumnya, snack sehat ini memiliki kandungan minyak, kalori dan lemak yang rendah. Tidak hanya itu, snack sehat juga tidak mengandung pemanis buatan atau banyak gula.

Justru, kandungan pada camilan sehat dapat membantu mendukung kesehatan tubuh, misalnya serat, protein, mineral dan vitamin. Selengkapnya cek di sini.

1. Rendah Minyak

Camilan sehat mengandung lemak jenuh lebih sedikit karena proses pengolahannya tidak menggunakan suhu tinggi yang memicu oksidasi minyak.

Teknik vacuum frying misalnya, menggoreng pada tekanan rendah dan suhu 80–90°C sehingga kadar minyak yang terserap jauh lebih kecil dibanding deep frying (konvensional 150–200°C). Penelitian Shyu & Hwang (2001, Journal of Food Science) menunjukkan bahwa keripik buah dengan vacuum frying mengandung hingga 50% lebih sedikit minyak dibanding metode goreng biasa. Hasilnya: tekstur tetap renyah tanpa rasa berminyak, lebih baik untuk kesehatan jantung.

2. Natural (Alami)

Artinya bahan baku camilan berasal dari sumber alami dan minim proses kimia. Tidak menggunakan pewarna, penguat rasa, atau pengawet sintetis. Warna dan aroma berasal dari bahan aslinya, misalnya keripik apel yang tetap cerah karena tidak teroksidasi berkat suhu rendah pada proses vacuum frying.

Da Silva & Moreira (2008, Journal of Food Engineering) membuktikan bahwa vacuum frying mampu menjaga warna, aroma, dan kandungan vitamin C lebih baik dibanding deep frying.

3. Tanpa Bahan Berbahaya

Camilan sehat tidak mengandung bahan yang berpotensi merusak kesehatan, seperti:

  • Akrilamida, senyawa karsinogenik yang terbentuk saat penggorengan suhu tinggi (>120°C).

  • MSG berlebihan atau pengawet sintetis seperti BHT dan BHA.

  • Minyak jelantah yang mengandung radikal bebas.

Proses vacuum frying membantu menekan pembentukan akrilamida secara signifikan karena suhu rendah dan tekanan rendah mencegah reaksi Maillard berlebihan.

Mengapa Camilan Sehat Semakin Hari Semakin Dicari?

camilan sehat semakin dicari

Oke, mari berpikir sederhana!

Di atas sebenarnya sudah dijelaskan tentang data-data trend pasar makanan sehat. Namun, jika Anda masih sanksi atau bahkan pusing membacanya, mari berpikir sederhana.

Setidaknya ada beberapa faktor yang mendorong lonjakan minat masyarakat terhadap camilan sehat yang ada di Indonesia.

1. Gaya Hidup Sehat Meningkat Pasca Pandemi

Tidak bisa Anda pungkiri, jika masa pandemi COVID-19 menjadi titik balik kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga daya tahan tubuh. Masyarakat kini melihat makanan bukan hanya sebagai pengisi perut, tapi sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan jangka panjang.

Dari laporan NielsenIQ (2025) menunjukkan 46% konsumen Indonesia aktif mencari produk yang dapat menunjang kesehatan mereka. Tidak hanya itu, dari studi Euromonitor (2024) mencatat bahwa 60% konsumen global kini menilai faktor “sehat dan bernutrisi” sebagai hal utama saat membeli makanan ringan.

Akibatnya, permintaan terhadap produk yang lebih alami, rendah minyak, dan minim pengawet meningkat tajam, termasuk camilan berbasis buah dan sayur yang diolah dengan teknik vacuum frying.

2. Faktor Kesehatan: Rendah Minyak, Rendah Gula, dan Natural

Konsumen makin selektif.

That’s the fact!

Semakin banyak masyarakat yang membaca label, memperhatikan komposisi, dan menilai apakah sebuah produk benar-benar sehat.

Tiga hal paling dicari:

  • Rendah minyak: tidak berminyak, tidak menimbulkan rasa “eneg”, serta lebih aman bagi jantung.

  • Rendah gula: terutama bagi konsumen muda yang mulai sadar akan risiko obesitas dan diabetes.

  • Natural ingredients: tanpa pengawet buatan, pewarna sintetis, atau MSG berlebihan.

3 hal tersebut bisa Anda temukan di camilan sehat yang diolah dengan tepat, misalnya dengan menggunakan mesin vacuum frying.

Riset Shyu & Hwang (2001) serta Da Silva & Moreira (2008) membuktikan bahwa produk dengan vacuum frying memiliki kadar minyak dan oksidasi lebih rendah dibanding gorengan konvensional.

Artinya, camilan seperti keripik buah dan sayur vacuum frying bukan hanya enak, tapi juga memenuhi kriteria “healthy snack” yang dicari pasar.

3. Generasi Milenial & Gen Z Jadi Pendorong Tren

Survei Mondelez Snack Mindset Report (2024) menemukan bahwa 68% konsumen muda di Asia Pasifik kini mencari camilan yang “lebih bernutrisi tanpa kehilangan rasa”.

Karena itu, segmen usia 20–40 tahun, generasi milenial dan Gen Z, kini menjadi kekuatan utama dalam pasar makanan. Generasi ini:

  • Lebih sadar akan self-care dan gaya hidup seimbang.

  • Aktif di media sosial dan sering mengikuti tren “fit lifestyle” dan “real food”.

  • Cenderung memilih produk lokal yang sehat, praktis, dan estetik.

Camilan sehat berbasis vacuum frying cocok dengan pola hidup gen Z-milenial yang suka snack ringan, praktis, dan bisa Anda nikmati tanpa rasa bersalah (guilt-free snack).

Contoh Kasus Bisnis Camilan Sehat di Indonesia

Salah satu cara untuk mendapatkan snack sehat adalah dengan menggunakan mesin vacuum frying. Namun, adakah contoh nyata pembuatan camilan sehat dengan vacuum frying yang berhasil?

Pabrik keripik buah dan sayur pertama di Indonesia berhasil menggunakan metode DMA (Detoxification, Microscopic Oil Filtration, Automated Slow-Rotating Container) yang merupakan pengembangan dari teknologi vacuum frying.

Bahkan pabrik tersebut berhasil melakukan ekspor kripik buah dan sayur seperti ke Malaysia dan Australia.

Penggunaan vacuum frying juga dilakukan di beberapa daerah khususnya UMKM seperti Lampung, Karawang hingga Malang untuk meningkatkan kualitas produk. Seperti untuk membuat kripik nangka, kripik apel, salak, pisang.

Tantangan dan Peluang Bisnis Camilan Sehat Vacuum Frying

Vacuum Frying Lebih Sehat Menurut Study

Adanya vacuum frying menjadi solusi untuk usaha bisnis camilan sehat di Indonesia.

Namun, perlu Anda perhatikan tantangan dan peluangnya agar usaha Anda bisa optimal.

Tantangan Bisnis Camilan Sehat

1. Investasi Mesin yang Mahal

Tantangan pertama adalah mahalnya mesin vacuum frying.

Harga mesin vacuum frying berkisar antara Rp60 juta – Rp300 juta, tergantung kapasitas dan fitur. Dengan harga tersebut, tentu saja menjadi salah satu penghalang utamanya terutama bagi UMKM baru.

Walaupun begitu, ada beberapa solusi seperti ikut program pengadaan alat yang diselenggarakan oleh beberapa pihak, seperti koperasi bersama.

2. Edukasi dan Target Konsumen

Tidak mudah untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi makanan sehat. Banyak konsumen Indonesia masih berpikir bahwa “keripik sehat” itu tidak seenak gorengan biasa.

Karena hal tersebut, mau tidak mau Anda harus menyajikan konten edukatif yang menarik bagi masyarakat. Tambahkan juga bukti sosialnya, seperti testimoni, sertfiikasi halal hingga adanya label natural and low oil. 

Di sisi lain, Anda juga perlu memperhatikan target pasarnya. Tidak semua tempat cocok dengan produk camilan sehat.

Beberapa target pasar yang cocok, di antaranya:

  • Kota besar dan tempat dengan ubrnan lifestye
  • Sentra produk buah dan sayur
  • Konsumen urban dan profesional muda yang berusia sekitar 20-40 tahun.
  • Ibu rumah tangga muda dan keluarga muda
  • Komunitas sehat dan vegan
  • Pasar ekspor

3. Skala Produksi dan Distribusi

Karena proses penggorengan lebih lama (1–2 jam per batch), kapasitas produksi vacuum frying tidak sebesar deep frying biasa.

Maka, diperlukan strategi differensiasi produk dan segmentasi pasar, fokus ke segmen premium daripada bersaing harga di pasar massal.

Peluang Besar Bisnis Camilan Sehat

1. Margin Lebih Tinggi di Segmen Premium

Camilan sehat dengan branding “low oil”, “no preservative”, atau “all-natural” bisa dijual 2–3 kali lipat lebih mahal dari keripik biasa. Contohnya, keripik nangka vacuum frying 100 gr dijual Rp25.000–35.000, sedangkan keripik konvensional sekitar Rp10.000–15.000.

Konsumen modern rela membayar lebih demi produk yang sehat, aman, dan memiliki citra premium.

2. Tren Global Mendukung

Laporan Fortune Business Insights (2024) menunjukkan pasar healthy snacks global mencapai USD 107,95 miliar dan diproyeksikan tumbuh 6,3% per tahun hingga 2032. Di Asia Pasifik, pertumbuhan tertinggi datang dari snack berbasis buah dan sayur alami.

Artinya, peluang ekspor terbuka luas, apalagi Indonesia punya keunggulan bahan baku tropis seperti nangka, pisang, salak, mangga, apel yang melimpah.

3. Dukungan Program Pemerintah

Kementerian Koperasi & UKM (KemenKopUKM) melalui program seperti “Rumah Produksi Bersama” dan “Fasilitasi Sertifikasi Produk Pangan” membantu UMKM mendapatkan mesin modern dan pelatihan branding. Pemerintah daerah (contohnya Malang, Sleman, dan Lampung) juga aktif memberikan bantuan alat vacuum frying untuk pengembangan sentra pangan sehat.

4. ROI 1–2 Tahun dengan Strategi Branding Sehat

Berdasarkan studi kasus UMKM sukses, modal investasi vacuum frying dapat kembali dalam waktu 1–2 tahun, jika:

  • Produk difokuskan pada segmen premium (ritel modern, ekspor, hotel/restoran).
  • Pemasaran menonjolkan unique selling point seperti: “lebih sehat”, “rendah minyak”, dan “tanpa bahan pengawet”.
  • Packaging modern + storytelling kuat (asal buah lokal, manfaat kesehatan).

Jadi, meski investasi awal tergolong besar, dengan strategi yang tepat, penggunaan vacuum frying untuk membuat camilan sehat dapat memberikan keuntungan berlipat.

Tren makanan sehat bukan lagi masa depan, tapi peluang saat ini. Siapa yang bergerak lebih dulu, dialah yang akan memimpin pasar.

Hubungi kami untuk kolaborasi bisnis sehat dengan vacuum frying sekarang juga.

Ubah Inovasi Jadi Keuntungan dengan ke Bisnis Camilan Sehat

Teknologi vacuum frying bukan sekadar inovasi dapur, Anda bisa membuka peluang ekspor dan meraih margin lebih besar.

Konsultasikan Rencana Bisnis Anda

Artikel Lainya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Chat via WhatsApp