Jenis rumput pakan ternak merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha peternakan. Tanpa rumput yang tepat untuk pakan ternak, pertumbuhan hewan pun tidak akan optimal.
Berdasarkan penelitian, pakan seperti rumput menyumbang sekitar 70% dari total makanan hewan pemamah biak seperti sapi dan kambing.
Karena itu, ketersediaan serta kualitas rumput pakan ternak sangat berpengaruh terhadap hasil produksi ternak.
Memilih jenis rumput pakan ternak dengan kandungan nutrisi tinggi serta mudah dibudidayakan menjadi langkah strategis. Dengan pemilihan yang tepat, Anda dapat meningkatkan efisiensi pakan sekaligus mempercepat perkembangan ternak.
Simak daftar berikut untuk mengetahui pilihan rumput unggul yang direkomendasikan.
10 Jenis Rumput Pakan Ternak yang Unggul & Kaya Nutrisi

Setiap varian rumput memiliki karakteristik dan kandungan nutrisi yang berbeda, sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis hewan yang Anda pelihara.
Berikut ini sepuluh jenis rumput bernutrisi tinggi yang terbukti efisien untuk meningkatkan pertumbuhan serta hasil usaha peternakan.
Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum)

Rumput gajah termasuk jenis tanaman pakan yang paling populer di kalangan peternak Indonesia. Jenis rumput berprotein tinggi ini sangat bagus untuk pertumbuhan serta productivitas ternak.
Kandungan protein kasarnya sekitar 8,3-10,4% dan serat kasar 27,4-34,2%.
Keunggulannya terletak dapat berkembang dengan cepat dan kemampuan beradaptasi di berbagai kondisi lahan. Jenis rumput ini cocok untuk pakan sapi karena menghasilkan panen rumput yang melimpah.
Pemanenan ideal dilakukan setiap 40–60 hari setelah tanam atau saat ketinggian rumput sekitar 1-1,2 meter. Setelah itu, interval panen bisa lebih cepat, yaitu sekitar 35-45 saat musim hujan dan 40-50 hari saat musim kemarau. Tujuannya adalah agar kualitas nutrisi tetap terjaga dan nilai gizinya tidak menurun.
Rumput Odot (Varietas Dwarf Napier)

Rumput odot merupakan varietas dari rumput gajah, namun diseleksi sehingga menghasilkan rumput yang lebih pendek dan lembut. Setelahnya tanaman terpilih itu diperbanyak agar sifat bagusnya tetap ada di generasi berikutnya.
Kandungan protein kasarnya sekitar 12-17% sehingga baik untuk pertumbuhan ternak muda. Sedangkan serat kasar sekitar 33,5%.
Keunggulan utamanya terletak pada kecepatan tumbuh, tahan cuaca, kaya mineral dan vitamin serta tekstur daun yang mudah dikunyah. Karena itulah, jenis rumput pakan ternak ini cocok untuk pakan sapi, kambing, dan domba.
Pembudidayaannya mudah, yaitu memotong batang rumput yang sudah cukup tua, kemudian menancapkannya ke tanah.
Waktu panennya juga relatif singkat, sekitar 60 hari setelah tanam. Walaupun begitu, dari beberapa sumber menyarankan sekitar 70-80 hari setelah tanam, tergantung iklim dan kesuburan tanah.
Setelah itu, Anda bisa panen rumput 35-45 hari di musim hijau, dan 40–45 hari di musim kemarau.
Rumput Pakchong (Pennisetum Purpureum cv. Thailand)
Rumput pakchong dikenal sebagai varietas unggul hasil pengembangan di Thailand.
Kandungan proteinnya cukup tinggi, mencapai 16–18%, dengan produktivitas biomassa yang melimpah. Jenis rumput ini memiliki serat kasar sekitar 28,3-35%.
Rumput ini memiliki laju pertumbuhan cepat serta tahan terhadap kondisi kering. Menariknya, jenis ini sangat direkomendasikan bagi usaha penggemukan sapi dalam skala menengah hingga besar.
Penanaman dilakukan dengan jarak 60×90 cm untuk hasil optimal, sedangkan pemanenan pertama dapat dilakukan sekitar dua bulan setelah tanam.
Untuk panen, rumput pakchong bisa Anda panen setiap 40-50 hari setelah tanam. Sedangkan interval panen setelah panen pertama adalah 40-50 hari.
Rumput Raja (Pennisetum Purpureophoides)
Rumput raja memiliki kandungan protein sekitar 11,27-13,70% dan serat kasar 26,20-32,49%. Jenis ini sangat disukai karena pertumbuhannya cepat dan hasil panennya melimpah.
Kemampuannya beradaptasi di lahan tropis menjadikannya pilihan ideal bagi peternak di Indonesia. Rumput ini cocok untuk pakan sapi potong maupun sapi perah. Pembudidayaannya mudah dilakukan melalui batang rumput dan sebaiknya ditanam di tanah dengan kadar air sedang agar tidak mudah membusuk.
Panen pertama sekitar 90 hari setelah tanam. Lalu, panen selanjutnya sekitar 50 hari (musim hujan) dan 60 hari (musim kemarau) dari panen sebelumnya.
Baca Juga
Rumput Setaria (Setaria Sphacelata)
Rumput setaria dikenal memiliki kandungan protein sekitar 6-13% dan serat kasar 32-42%.
Rumput ini tumbuh baik di daerah beriklim sejuk dan dataran tinggi. Keunggulannya adalah tahan terhadap genangan sementara dan mampu tumbuh di tanah dengan drainase baik.
Jenis rumput pakan ternak ini cocok untuk makanan kambing dan sapi di wilayah pegunungan. Walaupun begitu, untuk menjaga kualitasnya, lakukan pemangkasan secara rutin dan hindari genangan air yang terlalu lama.
Jadwal panen sekitar 35-45 hari dengan interval panen selanjutnya sekitar 35-40 hari (musim hujan) dan 50-60 hari (musim kemarau).
Rumput Benggala (Panicum Maximum)
Rumput benggala merupakan jenis rumput pakan ternak dengan kandungan protein kasar sekitar 2,5-15% dan serat kasar sekitar 6,1% hingga32,9%, tergantung dari variasinya.
Rumput ini terkenal karena daya tahannya terhadap kekeringan serta kemampuannya beradaptasi di berbagai jenis tanah.
Jenis ini ideal untuk padang penggembalaan luas dan peternakan yang mengandalkan pakan alami.
Pertumbuhannya cepat dengan tinggi mencapai lebih dari satu meter. Pembudidayaan rumput benggala disarankan di lahan terbuka dengan pencahayaan penuh agar hasil biomassa maksimal.
Untuk masa panennya adalah sekitar 40-60 hari setelah ditanam.
Rumput Signal (Brachiaria Decumbens)

Rumput signal memiliki kandungan protein antara 7,89-12% dan serat kasar sekitar 30–35%.
Keunggulannya terletak pada ketahanannya terhadap injakan dan kondisi tanah yang kurang subur. Jenis ini sangat cocok untuk lahan terbatas, terutama di daerah perbukitan atau pesisir.
Rumput signal juga mampu menahan erosi, sehingga sering dimanfaatkan sebagai tanaman penutup tanah.
Jenis ini cocok untuk pakan kambing maupun sapi di lahan penggembalaan kecil.
Lantas berapa lama masa panennya?
Masa panen sekitar 40-50 hari. Biasanya, 5-6 minggu saat musim hujan atau sekitar 8 minggu saat musim kemarau.
Rumput Kolonjono (Paspalum Conjugatum)
Rumput kolonjono memiliki kandungan protein sekitar 8,59-14% dengan serat kasar 33,89-35%.
Jenis rumput ini dikenal mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan intensif. Keunggulannya adalah kemampuannya tumbuh di bawah naungan tumbuhan lain serta dapat dijadikan campuran dengan jenis rumput lain.
Jenis ini cocok untuk sistem padang campur atau peternakan berskala kecil.
Penanaman dapat dilakukan di antara tanaman lain sebagai sumber pakan tambahan yang ekonomis dan efisien. Masa panen ideal adalah setiap 6-8 minggu.
Rumput Mulato II (Brachiaria Hybrid cv. Mulato II)

Jenis ini memiliki protein kasar sekitar 10-15% menjadikannya salah satu jenis rumput pakan unggul untuk penggemukan ternak.
Rumput Mulato II dikenal kaya nutrisi, tahan terhadap kekeringan, dan disukai ternak ruminansia.
Rumput ini cocok digunakan untuk pakan sapi dan kambing karena mudah dicerna.
Budidayanya memerlukan pencahayaan penuh dan drainase baik agar pertumbuhan optimal. Masa panen rumput mulato II sekitar 40-60 hari sekali.
Rumput Ruzi (Brachiaria Ruziziensis)
Ruzigrass merupakan salah satu jenis Brachiaria unggul yang banyak digunakan di Asia Tenggara.
Kandungan proteinnya mencapai 13,5% dan serat kasar sekitar 24,42%-31,7%. Rumput ini memiliki struktur daun halus dan batang lunak yang mudah dikunyah ternak. Keunggulan utama rumput ini adalah pertumbuhan cepat, hasil hijauan melimpah, dan kesesuaian untuk sistem potong angkut maupun penggembalaan.
Jenis rumput pakan ternak ini sangat cocok untuk sapi dan kambing, terutama pada peternakan dengan lahan subur hingga sedang.
Untuk hasil maksimal, lakukan pemangkasan pertama pada umur 40 hari sekali saat musim hujan atau 60 hari sekali saat kemarau dan jaga kelembaban tanah agar produktivitas tetap tinggi.
Memilih jenis rumput pakan ternak dengan kandungan nutrisi tinggi sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan produktivitas ternak.
Solusi Efisien Pengolahan Pakan Ternak Bersama Futake Indonesia

Setiap jenis memiliki keunggulan tersendiri, baik dari segi adaptasi lahan maupun nilai gizinya. Karena itulah, pengolaha pakan menjadi salah satu hal yang krusial.
Untuk mempermudah pengolahan pakan, Anda dapat menggunakan mesin pencacah rumput super halus dari Futake Indonesia. Sesuai namanya, alat ini berfungsi mempercepat proses pengolahan pakan sekaligus menghasilkan potongan rumput yang halus. Dengan begitu, Anda bisa mencampurkan pakan dengan bahan yang lainnya atau langsung memberikan pakan tersebut ke ternak sehingga lebih mudah dicerna dan meningkatkan efisiensi pemberian pakan.
Dengan proses pencacahan yang optimal, nutrisi dalam rumput dapat terserap lebih maksimal oleh ternak, sehingga pertumbuhan menjadi lebih cepat dan sehat.
Futake Indonesia hadir sebagai mitra terpercaya dalam menyediakan mesin pencacah rumput dengan performa unggul dan hasil cacahan super halus. Produk ini dirancang untuk mempermudah pengolahan makanan ternak, meningkatkan efisiensi waktu, serta menjaga kualitas nutrisi rumput.
Jadi, siap untuk memberikan ternak Anda pakan terbaik?
Temukan beragam pilihan mesin pencacah rumput unggulan Futake Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan usaha Anda di katalog kami.
Permudah Pemberian Pakan Ternak Anda Sekarang!
Tak perlu ribet, hanya tinggal memasukkan rumputnya dan otomatis tercacah halus!

Mesin Briket Terbaik untuk Usaha Anda: Panduan Memilih Antara Mesin Otomatis vs Hidrolik
Read MoreMesin Briket Arang Kelapa untuk Produksi UMKM Lebih Cepat, Hasil Konsisten, Untung Lebih Besar
Read MoreAlat Pencetak Briket Arang Sederhana dan Mudah Digunakan
Read More