Futake Indonesia
Futake Indonesia adalah merek manufaktur nasional yang tumbuh dari semangat inovasi, kreativitas, dan tekad untuk menghadirkan solusi teknik yang bermanfaat bagi masyarakat. Berada di bawah naungan Kembar Futago Group, perusahaan ini didirikan oleh Ir. H. Fikky Arif Ardianta, A.Md., S.E., S.T., IPM., ASEAN.Eng, dan kini dikenal sebagai salah satu pelopor manufaktur logam dan rekayasa teknik di Indonesia.
Melalui berbagai lini produksinya, Futake Indonesia telah berperan dalam mendukung proyek-proyek strategis nasional seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), hingga proyek beautifikasi ruang publik dan infrastruktur kota di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, Futake juga aktif mendukung program pemberdayaan ekonomi lokal melalui pengadaan berbagai jenis mesin oleh dinas terkait untuk didistribusikan kepada pelaku UMKM di berbagai wilayah, sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Asal-Usul Nama
Nama “Futake” merupakan gabungan dari dua entitas, Kembar Teknika dan Futago Karya, yang sejalan dengan nama perusahaan induknya, Kembar Futago Group di mana kata futago dalam bahasa Jepang berarti kembar. Makna “kembar” merepresentasikan sinergi dan keseimbangan: antara teknologi dan estetika, inovasi dan fungsi, serta antara nilai lokal dan daya saing global.
Filosofi inilah yang melandasi setiap karya Futake Indonesia untuk menghasilkan produk yang merupakan perpaduan harmonis antara presisi teknik, seni desain, dan prinsip keberlanjutan lingkungan.

Perjalanan dan Pengembangan Merek
Futake Indonesia lahir dari sebuah bengkel kecil yang memproduksi mesin cetak bata seperti mesin cetak batako paving hingga cetakan buis beton, serta peralatan industri sederhana. Dengan semangat pantang menyerah, riset mandiri, dan keberanian berinovasi, usaha tersebut tumbuh menjadi perusahaan manufaktur modern yang kini menghasilkan ratusan produk teknik dan infrastruktur yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di balik setiap kemajuan Futake, ada filosofi kuat yang ditanamkan oleh pendirinya, Ir. H. Fikky Arif Ardianta, A.Md., S.E., S.T., IPM., ASEAN.Eng, bahwa ilmu dan pembelajaran adalah fondasi dari inovasi. Filosofi ini tidak lahir begitu saja, melainkan terbentuk melalui perjalanan panjang pendidikan dan pengalaman lintas bidang yang kemudian menjadi akar pengembangan karakter dan arah merek Futake Indonesia.
- Menata Strategi dan Sistem
 
Melalui studi D3 Manajemen di Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada (2007–2010), Fikky belajar pentingnya tata kelola usaha dan manajemen sumber daya. Nilai ini menjadi dasar bagi Futake dalam membangun sistem bisnis yang terstruktur, profesional, dan berorientasi pada keberlanjutan.
- Membangun Fondasi Kualitas
 
Selama menempuh pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Islam Indonesia (2006–2014), ia mendalami prinsip konstruksi, material, dan rekayasa struktur. Dari sinilah lahir komitmen Futake terhadap standar teknik presisi, kekuatan produk, serta kepatuhan terhadap aspek keselamatan dan ketahanan jangka panjang.
- Menumbuhkan Etika dan Keberkahan Usaha
 
Sembari mempersiapkan diri dalam membangun sebuah usaha, Fikky meniti ilmu di STEI Yogyakarta (2010-2011) sebelum eksten ke FIAI Ekonomi Islam di Universitas Islam Indonesia. Melalui gelar S1-nya (2010–2020), ia menanamkan nilai-nilai etika, kejujuran, dan tanggung jawab sosial ke dalam setiap kegiatan bisnis. Prinsip inilah yang membuat Futake tumbuh bukan hanya sebagai perusahaan yang mencari keuntungan, tetapi juga mendorong kebermanfaatan bagi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM, pelatihan tenaga kerja lokal, dan kolaborasi sosial.
Menguatkan Inovasi dan Profesionalisme
Dengan menempuh Program Profesi Insinyur di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (2024), ia menegaskan komitmen untuk membawa Futake menuju level profesionalisme teknik berstandar internasional. Langkah ini memperkuat citra Futake sebagai perusahaan yang mengutamakan kualitas, akurasi, dan tanggung jawab profesi teknik.
Seluruh perjalanan akademik tersebut menjadi cermin bagaimana Futake dibangun atas dasar ilmu, etika, dan inovasi. Namun pembelajaran itu tidak berhenti di ruang kuliah. Dorongan untuk terus berkembang membawa Fikky melakukan studi banding dan riset internasional yang memperluas perspektif perusahaan terhadap arah industri global.
Antara tahun 2012 hingga 2013, ia menjelajahi Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, mempelajari strategi pasar dan efisiensi usaha. Pada 2016, ia menimba inspirasi dari Jepang, mempelajari efisiensi sistem pabrik pengecoran logam dan desain pedestrian modern. Kemudian pada 2018, ia melakukan eksplorasi industri ke Austria, Swiss, Jerman, Prancis, Belgia, Belanda, dan Vatikan, meneliti teknologi lanskap serta desain kota berstandar internasional. Rangkaian perjalanan lintas ilmu dan lintas negara tersebut memperkaya pandangan Futake bahwa industri manufaktur Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus berdiri sejajar dengan pelaku industri dunia.
Dari sinilah lahir visi global Futake Indonesia: membangun perusahaan manufaktur yang berakar pada kekuatan lokal, namun berpikir dan berinovasi dengan standar internasional. Visi ini kemudian mewujud dalam setiap produk Futake hasil perpaduan antara ketepatan teknik, nilai estetika, tanggung jawab sosial, dan semangat inovasi tanpa henti. Kini, Futake Indonesia menjadi simbol kebangkitan industri manufaktur nasional yang berdaya cipta, berdaya saing, dan berdaya guna, mencerminkan perjalanan panjang dari ruang belajar hingga menembus panggung dunia.
Pengalaman dan Keahlian yang Mendalam

























