Apakah Jembatan Pandansimo sudah selesai?
Kapan Jembatan Pandansimo dibuka?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut banyak ditanyakan terkait Jembatan Pandansimo yang baru-baru ini menarik perhatian. Pasalnya, jembatan yang dikenal juga dengan nama Jembatan Srandakan III ini merupakan jembatan di ruas Jalan Lintas Selatan dengan desain yang unik dan menarik.
Salah satu fakta Jembatan Pandansimo adalah panjang total mencapai 2300 meter. Dengan panjang tersebut, jembatan di Yogyakarta ini menjadi jembatan terpanjang ke-3 se-Indonesia lho!
Mau tahu fakta lengkap lainnya? Cek informasinya hanya di Futake Indonesia!
Menghubungkan Bantul dan Kulonprogo
Jembatan Pandansimo berada di Jl. Lintas Selatan Jawa, Ngentak Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta. Salah satu jembatan di Pulau Jawa ini, menghubungkan antara Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Tepatnya ruas Pandansimo-Samas, Bantul dengan Congot-Ngremang, Kulon
Sebelum ada Jembatan Pandansimo, butuh waktu sekitar 30-45 untuk mencapai Kulon Progo dari Srandakan. Begitu juga sebaliknya. Waktu perjalanan yang cukup lama disebabkan karena Anda perlu menempuh jalur memutar baik lewat jalur utara ataupun selatan.
Adanya Jembatan Pandansimo mampu memangkas waktu tempuh hingga setengahnya. Dari waktu tempuh 30-45 menit menjadi 15-20 menit.
Panjang Total 2300 Meter
Total panjang Jembatan pandansimo adalah 2300 meter. Awalnya, panjang jembatan sesuai kontrak adalah 1900 meter. Namun, berubah menjadi 2300 meter dan lebar 24 m yang terdiri dari:
- Jembatan utama
- Stab on pile
- Oprit
Alasan penambahan panjang adalah untuk mengakomodasi kebutuhan lajur transisi sehingga keselamatan di jalan menjadi meningkat.
Jembatan Terpanjang Ke-3 se-Indonesia
Dengan panjang total 2300 m, membuat Jembatan Pandansimo, Yogyakarta menempati posisi 3 sebagai jembatan terpanjang se-Indonesia. Posisi ini, berada di bawah Jembatan Suramadu (5238 m) dan Jembatan Pasupati (2800 m).
Berikut 5 jembatan terpanjang se-Indonesia, yaitu jembatan:
- Suramadu (5438 m) yang menghubungkan Surabaya dan Bangkala, Madura
- Pasupati (2800 m) yang menghubungkan Pasteur dan Surapati, Bandung, Jawa Barat
- Pandansimo (2300 m) yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta
- Barelang (2262 m) yang menghubungkan gugusan Pulai Rempang-Galang, Riau dengan pulau utama Batam
- Siak Sri Indrapura (1196 m) yang menghubungkan Kecamatan Siak di sisi utara dengan Mempura di sisi selatan.
Biaya Pembangunan Lebih dari Rp800 Milyar
Untuk membangun Jembatan Pandansimo, membutuhkan biaya yang mencapai Rp863,729 milyar. Sumber biaya pembangunan berasal dari APBN TA 2023-2025. Dengan biaya tersebut, dibutuhkan waktu pelaksanaan yang mencapai 579 hari kalender.
Biaya ini lebih tinggi dari nilai kontrak awal, yaitu sebesar Rp814,83 miliar dengan panjang penanganan 1900 meter.
Adanya infrastruktur hubung tersebut, jembatan di jalur jalan lintas selatan (JJLS) mampu mengurangi biaya operasional kendaraan mencapai Rp1,4 triliun per tahun atau 13,11%. Tidak hanya itu, waktu tempuh lebih hemat hingga 20 menit dan nilai produktivitas wilayah yang dilalui mencapai Rp7,7 miliyar per tahun (18,6%). Data tersebut diperoleh dari study kelayakan di tahun 2017.
Konstruksi Anti Gempa
Yogyakarta merupakan salah satu wilayah yang rentan mengalami gempa. Karena hal tersebutlah, pembangunan jembatan memanfaatkan teknologi konstruksi modern, yaitu:
- Corrugated steel plate (CSP) yang kuat, ringan dan mempercepat proses konstruksi
- Lead Rubber Bearing (LRB) sebagai peredam gempa
- Mechanically Stabilized Earth Wall (MSE Wall) untuk efisiensi lahan, tahan gempa daripada dinding beton konvensional.
- Mortar busa untuk mengurangi beban struktur, mempercepat konstruksi, menyerap getaran gempa.
Selain 4 teknologi tersebut, jembatan juga dilengkapi dengan alat pendeteksi gempa. Dengan begitu, ada tindakan antisipasi yang dapat dilakukan.
Desain yang Sarat Elemen Budaya Lokal
Arsitektur Jembatan Pandansimo terlihat unik dengan menerapkan elemen budaya lokal. Contohnya adalah:
- Gunungan yang menjadi icon jembatan
- Motif batik nitik terutama di area gunungan.
Terdapat fasilitas seperti CCTV dan pengeras suara di beberapa titik jembatan.
Tidak hanya itu, Jembatan Srandakan III juga memiliki 3 plaza, yaitu Plaza A di Kulon Progo, Plaza B , ujung Plaza C. Ketiga plaza inilah yang akan mejadi area terbuka atau pedestrian. Dari sini, pengguna jalan terutama pejalan kaki dapat menikmati keindahan pemandangan dari jembatan. Misalnya keindahan Kali Progo.
Karena itulah kelengkapan jembatan, seperti pemasangan deck drain, railing jalan hingga tempat sampah Futake disediakan agar jembatan aman dan bersih.
Ingin membangun jembatan dengan fungsi drainase yang optimal? Klik tombol di bawah ini.
Diskusikan Kebutuhan Proyek AndaWaktu Pembangunan
Kontrak pembangunan sekitar 408 hari kalender, mulai dari 17 November 2023 dan estimasi selesai pada akhir Desember 2024. Namun, mengalami perpanjangan hingga selesai pada akhir Maret 2025.
Saat ini, Jembatan Pandansimo masih dalam proses Audit Keselamatan Jalan (RSA). Audit ini merupakan proses pemeriksaan kinerja keselamatan formal terhadap persimpangan atau jalan yang akan atau telah ada oleh tim multidisiplin independen.
Dengan kata lain, tujuan RSA (Road Safety Audit) adalah menilai apakah jalan tersebut layak dilewati atau tidak serta sudah sesuai standar keamanan atau belum agar bisa menurunkan terjadinya kecelakaan.
Kementrian PU menargetkan jika Jembatan Pandansimo Dapat beroperasi Secara resmi pada September 2025.
Owner Futake, Fikky Arif Ardianta, Terpilih Sebagai Ketua HIPMI Klaten 2025-2028
Read MoreCek Mesin Pengolah Kompos, PT TWC Prambanan Kunjungi Futake
Read MoreKajian Superiman: Muamalah dalam Hubungan Kerja Antar Karyawan
Read More